Mari mengetahui puisi tentang Revolusi Perancis

23/03/2010 18:47

 




Terjadinya Revolusi Perancis & Puisinya

 

Penyebab

Banyak faktor yang menyebabkan revolusi ini. Salah satu di antaranya adalah karena sikap orde yang lama terlalu kaku dalam menghadapi dunia yang berubah. Penyebab lainnya adalah karena ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh ide Pencerahan dari kaum borjuis, kaum petani, para buruh, dan individu dari semua kelas yang merasa disakiti. Sementara revolusi berlangsung dan kekuasaan beralih dari monarki ke badan legislatif, kepentingan-kepentingan yang berbenturan dari kelompok-kelompok yang semula bersekutu ini kemudian menjadi sumber konflik dan pertumpahan darah.

Sebab-sebab Revolusi Perancis mencakup hal-hal di bawah ini:

  • Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan.
  • Kemarahan terhadap sistem seigneurialisme di kalangan kaum petani, para buruh, dan—sampai batas tertentu—kaum borjuis.
  • Bangkitnya gagasan-gagasan Pencerahan
  • Utang nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah oleh sistem pajak yang tak seimbang.
  • Situasi ekonomi yang buruk, sebagian disebabkan oleh keterlibatan Perancis dan bantuan terhadap Revolusi Amerika.
  • Kelangkaan makanan di bulan-bulan menjelang revolusi.
  • Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam kehidupan publik oleh kelas profesional yang ambisius.
  • Kebencian terhadap intoleransi agama.
  • Kegagalan Louis XVI untuk menangani gejala-gejala ini secara efektif.

 

Marah….marah…marah….kami hanya ingin mengumandangkan kata itu…

Kecewa…kecewa…kecewa…hanya itu yang ada dipikiran kami….

Kami menginginkan perubahan….

Kami menginginkan sesuatu yang membuat kami lebih berarti….

Rakyat Perancis ingin kebebasan hak….

Rakyat Perancis pantas mendapatkannya…..

 

Inna

 

Tujuan Revolusi Prancis

 

Keadaan politik dari masyarakat Prancis pada saat itu mendukung terjadinya Revolusi Prancis. Pelaksanaan Revolusi Prancis bertujuan untuk menumbangkan kekuasaan raja yang bersifat monarki absolut.Raja bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat sehingga menimbulkan kesengsaraan. Keadaan inilah yang akan dihilangkan dengan melaksanakan revolusi Prancis.

 

            Kami kau anggap kecil....

            Kami kau injak luluh lantah....

            Kau kesampingkan diri kami...

            Kau anggap dirimu besar dengan segala A B C D perintahmu...

Setumpukan kertas bertuliskan nominal kau sebar di jalan sesatmu demi kenikmatan duniamu...

Kami menyeret langkah berusaha membebaskan diri dari jerat tali hitam di leher kami...

Wajahmu kelak keriput, tua dan digerogoti usia...

Tanganmu kelak bergetar dimakan waktu...

Kakimu kelak tertati diseret hari...

Buat apa kau telantarkan kami...?

Apa kau mau mati dikubur sepi tanpa ada yang mengiringi..?

Bebaskan kami...

Tegakkan hak asasi kami...

Hentikan kesewenang-wenangan bagi kami...

 

 

Tahap-tahap jalannya Revolusi Perancis.

 

  1. Etats Generaux ( Dewan Permusyawaratan Rakyat )

Pembentukan Etats Generaux menyebabkan berkembangnya keprihatinan pada pihak oposisi bahwa pemerintah akan berusaha seenaknya membentuk sebuah Dewan sesuai keinginannya. Untuk menghindarinya parlement Paris setelah kembali ke kota dengan kemenangan mengumumkan bahwa Dewan ini harus dibentuk sesuai ketentuan yang diterapkan dalam pertemuan sebelumnya.

Tanggal 5 Mei 1789, Raja Louis memanggil Dewan untuk bersidang. Sidang ini membahas tentang cara memperoleh uang, guna mengisi kas yang kosong, sidang mengalami kegagalan karena tidak memperoleh kesepakatan, akhirnya dibubarkan.

Dalam sidang terjadi perbedaan pendapat tentang cara pemungutan suara, latar belakang perbedaan tersebut adalah jika pemungutan suara dilakukan per golongan maka golongan 1 dan 2 menang, karena mereka satu suara. Oleh karena itu, golongan 3 menghendaki pemungutan suara secara per orangan, karena tidak ada kesepakatan maka sidang dibubarkan.

 

Kau bicara seperti ini....

Ku bicara seperti ini...

Kau menghendaki seperti itu...

Ku menghendaki seperti ini...

Konsensus yang diharapkan takkan pernah ada jika kita tak bisa bersatu...

Satu persatu buah pikiran di tuangkan...

Namun tetap belum memecahkan kerasnya ego kau dan aku...

Inna

            2.Assemble Nationale Constituante ( Dewan konstitusi Nasional )

Kemarahan rakyat berbagai kota semakin merebak pada saat Dewan Konstitusi Nasional bersidang. Hal tersebut terjadi akibat banyaknya pengangguran, beban pajak dan ketidakadilan yang tak kunjung berhenti. Kemarahan tersebut semakin memuncak saat rakyat menyaksikan gerakan pasukan Prancis mengepung tempat bersidang, tanggal 14 Juli 1789, kemarahan rakyat tak terbendung lagi, lalu rakyat Prancis pergi menyerang penjara Bastille.

Jatuhnya penjara Bastille menggugah keberanian rakyat di kota lain untuk bergerak, rakyat menghancurkan segala sesuatu milik Tirani, tanggal 4 Agustus 1789 Dewan ini memberlakukan hukum yang menghapus hak istimewa kaum rohaniawan dan bangsawan, dewan tersebut mengeluarkan deklarasi hak asasi manusia, dengan demikian pemerintahan Prancis monarki konstitusional, Raja menyetujui UUD tersebut dan bersumpah setia, namun tiba-tiba Raja melarikan diri dan tertangkap.

 

Kau berikan hak kami...

Kau berikan kesejahteraan bagi kami....

Kau berikan kebahagiaan bagi kami....

Tapi semua itu tak sebanding dengan ketidakadilan yang kau teriakkan di hadapan kami......

Tak sebanding dengan kesengsaraan yang kau tanam di hidup kami...

Kemiskinan,pengangguran yang kau pasung di hari-hari kami....

Kami cukup berbesar hati...

Kami cukup mengulur usus...

Kami cukup menerima perlakuanmu.....

Namun kini tidak !!!

Kini kami datang membawa arang yang menjelma menjadi bara api yang menyala perlambang terbakarnya hati kami.....

Kami datang menuntut penghapusan...

Kami datang menuntut pergantian....

Jangan kau puas dengan hak khususmu...

Jangan kau puas dengan gelimang kekuasaanmu...

Semua itu tak kan abadi...

Kelak kau tahu betapa berat siksa yang kami tanggung...

Kau hanya bisa lari dari kenyataan, kau hanya bisa menangis...

Kini datang secercah cahaya harap terang menyentuh diri kami...

Saat kau mendengarkan kami...

Saat kau tahu...

Betapa penting keadilan bagi kami....

Inna

            3. Masa Dewan Konvensi Nasional

Robespiere adalah pemimpin Dewan Konvensi Nasional.Tampilnya ia merupakan kemenangan rakyat terhadap golongan bangsawan. Tahun 1792 Prancis menjadi negara republik, tindakannya untukmenyelamatkan negara adalah membentuk pemerintahan pusat yang kuat, membersihkan musuh dari dalam negeri, memperbaiki keadaan ekonomi, menyelamatkan negara dari ancaman luar negeri, menyita harta golongan bangsawan yang lari ke luar negeri, dan petani diberi sebagian hasil tanahnya sebagian lagi dijual pada negara, namun ia dianggap salah karena membagikan harta bangsawan untuk rakyat dan negara hingga ia dihukum mati.

 

Dia....memang hanya dia...

Kami slalu menginginkannya...

Benar dia...benar hanya dia...

Kami slalu merindukannya....

Tak pernah ada habisnya....

Dia melepas belenggu derita kami...

Dia pimpin kami...

Dia sejahterakan kami...

Namun kini dia pergi...

Pergi meninggalkan kami...

Tangan nista itu mengambilmu dari kami...

Inna

Pengaruh Revolusi Prancis bagi Indonesia

 

Prancis pernah menjajah Belanda. Negeri Belanda dijadikan sebagai kerajaan bawahannya. Padahal Belanda sendiri pada saat itu sedang menjajah Indonesia. Oleh karena itu, ketika Prancis mengalami suatu revolusi, berpengaruh terhadap situasi di Belanda dan Indonesia. Pengaruh revolusi Prancis di Indonesia terlihat dalam kebijakan-kebijakan dihapuskannya tanam paksa oleh kaum liberal, mulai dilaksanakan penanaman modal swasta Indonesia, makin banyak dibangun sarana produksi dan usaha produksi.

Pelaksanaan liberalisme di Indonesia menimbulkan penderitaan rakyat. Namun, dalam perkembangannya paham ini menimbulkan semangat nasionalisme untuk mengusir penjajah, ternyata nasionalisme juga berkembang di negara-negara Asia, terutama yang masih dijajah. Paham demokrasi juga berkembang di negara yang telah merdeka.

 

            Sakit..perih...

Luka ini masih kami simpan....

Masih kami rasa sejak kau singgah di Negeri Khatulistiwa kami...

Kau yang bersenjatakan meriam...!

Kau yang bermuka manis namun berhati bengis...!

Kau paksa kami menanam harga diri kami dan memanennya kemudian dengan tangan terbuka kami serahkan padamu...

Dibalik semua itu ternyata kau juga lemah...

Kau berada pada genggaman iblis lain...

Kami tak kan menyerah...

Kami akan terus...terus...terus...dan terus...membela tanah air kami..

Melepas bangsa kami darimu...

Kami akan pergi membawa lambang keberanian dan kesucian kami berlari ke atas....

Mengibarkannya...

Ini negeri milik kami...

Ini air milik kami...

Ini tanah milik kami...

Walau kami kecil namun kami kaya...

Kami kaya dengan semangat dan cinta...

Inna

 

 

—————

Back