PUISIKU...PUISIMU....

Kau

Seuntai lirik hangat memadu mengahantuiku malam ini.....

Selembut rajutan sutra dari ahlinya membelai membuai angan......

Selirih lantunan puisi berbisik merasuk.....

Sehangat dekapan mentari memeluk.....

Kau....

Kau.....

Kau yang ada disini disisi bersanding dengan hati....

Ingin ku katakan bahwa raga ini tak kan bisa jauh darimu.........

Kireina........

 

 

Terimakasih

 

Dahulu…..

Kau tak pernah masuk dikehidupanku…

Dahulu…..

Kau tak pernah tahu tentangku……

Dahulu…..

Kau hanya sekedar tahu namaku…..

Dahulu…..

Tak pernah kau sapa aku…..

Tiba-tiba kau hadir dengan sapa ramah untukku....

Kau beri senyum indah padaku....

Bahkan kau mulai memasuki kehidupanku.....

Kau sentuh aku dengan hatimu....

Kau mengerti diriku.....

Kau ada untukku.....

Kau ada membantuku.....

Sedikit demi sedikit kau curi perhatianku....

Terimakasih untukmu.....

Terimakasih........

Kireina...

Diam

 

Hati bergetar melihat pancaran sinar alami dari sudut itu....

Terlihat sayap kecil siap mengepak dari sosok di sudut itu....

Bibirku membeku saat kaki kecil itu menghampiri....

Terasa menusuk dari dalam....

Beningnya bulatan yang tajam menatap, memaku tubuh....

Semua ini adalah hal yang begini adanya tanpa rekayasa.....

Mengalir searah aliran darah didada......

Sebenarnya dalam palung hati ingin menggapai.....

Namun sulit mengendalikan rasa yang mengikat tubuh untuk diam.....

Ku tak bisa mengatakan.....

Dalam diam ku coba tatap perlahan sosok dari sudut itu....

Dalam diam ku katakan bahwa ku sayang....

Kireina....

 

 

 

Sendiri

 

Berjalan sendiri menyusuri sudut-sudut kota….

Tak ku pedulikan sekelilingku......

Tak ada yang perlu dibanggakan.....

Gerimis datang tanpa permisi, ku urai sedikit harap....

Rasa tak nyaman menghantui, rasa itu datang seketika....

Sekeliling tak ku temukan keramahan...

Andai kau ada disisi ku tak kan begini....

Masih ku nanti kau disini....

Menjemputku pergi.....

Pergi mengurai hari penuh tawa untuk kita....

Namun tak kunjung datang, yang datang hanya angan dan hujan.......

Sendirilah aku..........

Kireina....

 

 

Lagu Sendu

 

Setiap ku temukan getar-getar nada cinta yang menggema jiwa.....

Irama merah jambu merambat bagai gelombang transversal......

Ingin sekali datang menjemput dan memeluknya......

Namun nada dan irama itu bukan untukku......

Ku lantunkan sebuah lagu dengan nada syahdu......

Syahdu menyayat kalbu........

Not-not ini bukan lagu rindu.........

Not-not ini bukan lagu cinta........

Not-not ini hanya ungkapan hati yang perih......

Lagu ini untukmu...........

 

Kireina.....


Puisiku Puisimu...

Mengertilah

Hati ingin menyudahi semua rasa sakit ini....

Berlari meninggalkan jejak kepahitan...

Tapi...kenapa sakit tetap membekas....

Aku bukan Tuhan.....

Aku tak sempurna...

Aku punya kekurangan....

Aku bukan orang yang sok jadi Malaikat mencoba sempurna.......

Mengertilah...

Walau aku tak bisa menjadi yang kau pinta...

Aku tetap akan menjadi diriku sendiri....

Walau sakit kurasa.....

Namun aku yakin Tuhan memberikan rencana yang indah....

Kireina......

 

Satu

Percayalah padaku...

Tolong aku....

Tolong diriku...

Kenapa selalu seperti ini....

Sampai kapan ku tangisi kepedihan ini...

Sampai mati...

Matipun ku masih tetap menyimpan luka...

Luka yang dalam tak terobatkan...

Tak ada yang mampu hadapi hidup dengan berbagai kesakitan...

Kesakitan yang meraja diri memakan merobek hati...

Menggerogoti Jantung ini..

Membekukan aliran darah...

Tiada guna hidup matipun belum siap...

Kalau aku boleh memilih...

Aku lebih baik jangan dilahirkan jika ku mengetahui sering diberi cobaan...

Tapi ini sudah kehendakMU..

Hanya satu pintaku Tuhan...

Beri aku kekuatan...

Kireina....

 


Puisiku Puisimu...

Maaf

Dahulu kau datang dengan segala cinta yang kau beri....

Dahulu kau datang dengan segala rasa yang kau curahkan...

Dahulu kau datang dengan segala janji yang kau katakan....

Dahulu kau datang dengan semua harapmu untukku.....

Saat itu ku tak percaya....

Saat itu ku menolak kehadiran cinta...

Saat itu ku masih bimbang....

Kini ku mulai merasa betapa ku membutuhkanmu....

Namun kini kau menjauh dariku....

Maaf....

Maafkan diriku....

Yang pernah membuat hatimu terluka....

Sekarang terserah padamu....

Selamat tinggal....

 

 

 

Antara kau dan dia

Saat pertama ku mengenalmu ku tak tahu apakah kau serius padaku...

Waktu mengalir bagai aliran sungai yang senantiasa mengiringi langkahku...

Seiring berjalannya waktu kau hadir menggantikan sosok yang pernah menyakitiku...

Kau beri senyum terindah untukku....

Ku mulai menyayagimu...

Begitu pula dirimu padaku...

Aliran sungai yang mengalir itu semakin deras bak banjir melanda....

Derasnya bagai membawamu pergi menjauhiku.....

Saat itu dia datang menghampiriku dengan senyum terindahnya...

Pesonanya memancarkan rasa.....

Mengikis sedikit ingatanku tentangmu....

Saat ku mulai menaruh hati pada dia, kau datang kembali dengan sejuta harap untukku...

Kini ku berada di simpang jalan....

Jalan yang menyesakkan dan mendesak....

Ku harus memilih....

Tapi ku tak bisa membohongi....

Bahwa kau dan dia begitu berarti.....

i love u and him.......

Kireina...


Puisiku Puisimu

Gelora Hati

Mengapa jiwaku mesti bergetar, bila ku sebutkan namamu...

Kerinduan yang bergelora memecahkan kepala...

Bayangmu melompat-lompat bermain dalam pikiran...

Bila larut tiba, wajahmu terbayang....

Kerinduan ini semakin dalam...........

Langit-langit kamar jadi penuh gambar, wajahmu yang bening sejuk segar...

Kapan lagi kita akan bertemu meski hanya sekilas kau tersenyum....

 

Serpihan hati

Rasa ini..

Rasa yang sering kualami...

Rasa yang perih menyayat hati...

Hati yang tlah lama tersakiti..

Kini tlah terobati..

Namun kembali kau hancurkan lagi...

Kini ku kembali dengan serpihan hati yang masih kusimpan..

 

Lilin Kecil

Gelap kurasa...........

Buta ku derita...........

Putus asa melanda........

Tanpa ada jalan yang bisa ku lewati...

Ku tak tahu arah....

Karena ku buta...

Buta akan segala ilmu yang ada....

Buta akan segala wawasan yang terhampar luas di sana...

Kini kau datang....

Sedikit demi sedikit kini ku bisa melihat jalan....

Ku berlatih membuka mata tuk lihat semua yang harus ku hadapi sekarang....

Kau ajarkan aku semuanya tentang hidup, alam, Tuhan.....

Kau bagai lilin yang menghampiri dikala gelapku....

Kau guruku...yang kaya dengan ilmu.......

 

SANG PELITA HATI

Tetesan embun sejuk jatuh di hijaunya dedaunan....

Terangnya sang Surya menyiratkan kegembiraan...

Merdunya celotehan Kolibri memecah keheningan pagi......

Sosok lembut dengan garis wajah anggun datang menjemput....

Menjemput hati yang kelam dan sepi...

Sosok itu nyata....

Tak sebatas angan belaka...

Kini ku tahu...

Kau sang pelita hati dikala sepi.......

 

Aku Rindu

Dalam kepekatan mimpiku....

Wajahmu terselip dalam tidurku..

Kau pancarkan auramu, memanggil, mengusik lelapku...

Kau datang tanpa kata, kau hanya membisu...

Ku lihat pancaran sinar matamu di anganku...

Ku tak percaya air mata mengalir dipipiku...

Ku coba hapus semua rasa,ku lenyapkan,ku simpan dalam-dalam...

Tapi hati terus berkata "aku rindu..aku rindu..aku rindu.."

Mata yang dulu pernah kau pancarkan hangat menembus relung jiwa..

Kini dingin menusuk tulang iga...

Aku hanya ingin berkata...

" Aku Rindu.....aku rindu.....aku rindu...."

 

Di Mana????

Setiap kulangkahkan kaki-kaki kecilku....

Ku seret perlahan,ku bawa ke arah angan semu...

Ku melangkah sendirian..

Teman yang selalu ada dalam pikiran, lenyap tersapu debu bersama duri tajam...

Duri itu menusuk nadiku...

Darah berceceran...

Dimana....dimana...aku mencarimu...

Dimana kan ku temukan dirimu kembali...

Walau senyum simpul yang kudapati, ku pasti menanamkannya dalam hati..

Tapi kini kau pergi...pergi meninggalkanku sendiri...

 

KawanKu

Tiap ku menangis kau menjadi sandaranku..

Tiap ku bersedih kau menghiburku...

Tiap ku rapuh kau kuatkan aku dengan kata-katamu...

Tiap ku tersenyum kau tersenyum untukku...

Kau mengisi hati kosongku..

Kau memberi warna dihidupku..

Kau torehkan tinta mejikuhibiniu dihatiku..

Hingga ku tahu..

Kau kawanku..

Kawan yang ada untukku...

 


Ingat Kamu

Setelah waktu itu....

Waktu yang menguras semua tenagaku....

Waktu yang menguras semua pikiranku...

Waktu yang menguras semua materiku....

Dan waktu yang menguras air mataku karena perjuanganku....

Ku bertahan untuk perjuanganku mendapat secercah harapan tuk masa depanku...

Ku pertahankan dirimu selalu...

Ku pertahankan angka delapan selalu....

Tapi kini semua itu kuanggap sia-sia....

Semua lenyap...hilang...dan sudah ku kubur di dalam relung hati yang paling dalam...

Saat waktu tlah berjalan semua yang ku kubur itu tiba-tiba muncul kepermukaan pikiran..

Ku masih ingat kamu...

Ku ingat senyum manis itu...

Semua semangat yang pernah kau berikan padaku tiba-tiba datang menghantui saat ku tak lagi bersamamu...

Sudahlah...

Jangan muncul lagi....

Pergilah saja.....

 

Kunanti yang tak Pasti

Detik demi detik kuarungi....

Berdetak jantung ini seperti genderang yang ditabuh ahlinya....

Bayang demi bayang ku singgahi.....

Tempat demi tempat kuarungi....

Namun ku tetap menanti....

Ku nanti saat bersua lagi....

Ku nanti hari bahagia itu....

Ku nanti angan bersamamu kelak nanti....

Ku nanti rasa ini bisa tertambat di sisi hatimu....

Kau berjanji saling menjaga serpihan hati....

Namun kini janji tinggal janji....

Kau lenyap bersamanya....

Ku menanti hari yang tak pasti....

Dan hari itu ternyata takkan pernah ada.....

 

Sekali lagi...

Inginku..kau kembali disini....

Bukan untuk kembali menjadi seperti dulu...

Namun ku hanya ingin bertemu kembali....

Ku hanya ingin mendengar ceritamu tentang hidupmu dan segala yang pernah kau arungi...

Kala itu tanpa sepatah katapun kau lenyap...

Kini ku baru merasa rindu padamu....

Ku ingin kita saling berbagi pengalaman lagi....

Tentang jelajahmu ke berbagai negeri....

Ku ingin berkawan dan bersua kembali...

Kapan ku bisa temui sosok sepertimu lagi...

Kau satu-satunya tokoh pemotivasiku....

Dengan segala temuan barumu...

Sekali lagi...

Sekali lagi...

Ku harap sekali lagi kita bertemu...


Betapa ku Inginkan Kamu

Mentari mulai tersipu malu...

Hendak bersembunyi keperaduannya...

Nyanyian binatang senja mulai mengusik telinga...

Makhluk-makhluk tak kasat mata menerobos, menerawang waktu...

Saat itu kupejamkan mata..

Rasakan hembusan angin lembut membelai...

Terasa hadir bayang wajahmu...

Saat kubuka mata...

Bayangmu lenyap entah kemana..

Namun rasa yang kupendam ini takkan lenyap begitu saja..

Walau sudah tak ku rasakan denyut nadiku sendiri...

Ku ingin kamu ada disampingku lagi...

 

Ada Dirimu

 

Seikat mawar terangkai indah dikerumunan kumbang..

Seuntai harap tercerminkan dari sejuk auramu...

Secercah cahaya terpancarkan dari hangat tatapanmu..

Tetaplah ada untukku...

Menemaniku mengarungi dalamnya lautan air mata, derasnya aliran darahku saat terluka...

Ku kan selalu menyayangmu dikala pilu,dikala senyum terkembang dari wajahmu...

Tak tahu mengapa ku selalu rindukan setiap gelagatmu..

Yang ku tahu, ku ingin selalu ada dirimu..

 

Pagiku

Indah ku lihat rona wajah sang Raja Siang...

Cerianya kupu-kupu yang berkejaran...

Rapatnya barisan semut merah menggendong hasil tangkapan...

Bumi tersenyum simpul namun memendam sejuta arti...

Mars terlihat lebih merah merona...

Laut hari ini biru sebiru langit di atas sana...

Pagi ini indah...

Pagi ini ceria...

Pagi ini adalah semangat baru...

Pagi ini kan ku lihat lagi damainya tangan Tuhan lewat suasana syahdu...

Tuhan terimakasih atas anugerahMu...

Semua bersorak untuk gelora pagi yang menyandra jiwa kaum muda...

 


Puisiku Puisimu

Ku Mulai

Sekarang adalah saatnya....

Sekarang adalah waktunya....

Suara meriam telah menggema....

Seruan perang telah terngiang....

Ini bukan perang fisik meremukan tulang.....

Aku tak main otot, aku tak ambil daging, aku tak menyayat jantung...

Aku hanya gumpalan yang berisi file...

Ku keluarkan file-file itu, ku cetuskan seruan perang untukmu...

Aku siap...aku siap berdiri digaris depan membawa tentara bertuliskan tinta emas...

Kireina...

 


Dirimu....

 

Detak jantung setiap saat setiap waktu terus kuhitung...

Detik jam dinding setiap saat setiap waktu terus berjalan....

Rintik hujan setiap malam selalu terdengar.....

Semua berjalan seperti biasanya.....

Seiring waktu yang terus berputar.....

Dirimu masih selalu ada dalam angan....

Tak sanggup menghapus semua kenangan......

Semua rasa yang ada tak ingin kuhapus.......

Hanya dirimu yang ada dalam hatiku....

 

 

 

 


Contact

Kireinaputri


Target 4 tahun aku bersamamu FBS Sendratasik



Kata Mutiara

A little loving a giving to build a dream for the World we live in


Kata Mutiara

In love, one needs trust. In friendship one needs good understanding


Kata Mutiara

Life is a coin, you can spend it any way you wish but you can spend it only once


Kata Mutiara

Kemauan untuk menang memang penting tetapi kemauan untuk mempersiapkan diri itu mutlak


Kata Mutiara

Jika cinta tempat mengalir ribuan tetes air mata, maka sahabat adalah bendungan yang kokoh tempat dimana semua air dibendung, jika cinta tak selamanya menemani, yakinlah sahabat selalu ada bersamamu


Kata Mutiara

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Qs.Al Baqarah : 216)


Ingin aku kejar seribu bayangmu....

Namun apa daya tangan tak sampai....

Hancur perasaan ini melihat semua ini...

Lenyap rasa rindu di hati tinggal benci yang kutanam dihati...

Tak ada senyum lagi menghiasi hari-hari...

Kini kau telah pergi...

Kau tinggalkan luka dihati....

Luka yang tak kunjung pergi...

Sesak nafas ini menahan semua sakit ini...

Pergilah bersama bekunya hatimu....

Kelak kau kan rasakan betapa pilu jadi diriku...


Malam demi malam kulalui sendiri....

Dengan terjaga kulalui kesunyian ini....

Tanpa teman disisi...

Tanpa pujaan hati disisi...

Sendiri kulalui malamku...

Sepi...

Menderita...

Berat mata tuk terpejam...

Ingin ku lelap walau sesaat...

Tuhan....

Beri aku ketenangan hati...

Tuhan...

Beri aku kenyamanan batin...

Tuhan...

Lelapkanlah aku malam ini....


Maafkanlah........

Ku tak bisa denganmu kali ini............

Ku tak bisa hari ini.....

Ku tak bisa detik ini.....

Aku masih ingin sendiri.........

Tak mau merasakan rasa itu lagi.......

Mencekik leherku......

Menghancurkan nadiku.......

Belum....

Belum....

Aku belum siap.............


Aku Bisa !!

Satu...dua..tiga....

Ku hitung langkahku....

Seberapa jauh kumelangkah....

Langkah demi langkah ku jalani....

Ku ingin hari itu ada untukku....

Ku mau nama ini ada di daftar itu.....

Empat...lima...enam....

Masih ku lanjutkan langkah ini.....

Berjalan sampai berlari.....

Mengejar mimpi itu....

Aku ingin sepertimu....

Aku ingin maju....

Aku tak mau dipandang sebelah mata...

Aku Bisa...!!


Rinduku bagai aliran sungai yang bening dan terus mengalir..........

Cintaku bagai sinar Surya yang memancar terang dan hangat dirasa........